Ahad 15 Apr 2018 07:40 WIB

Chris: Ketika Bersyahadat, Saya Memiliki Keraguan...

Jangan merasa takut untuk berhijrah, karena di luar sana akan ada orang yang membantu

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Meski menjalankan agama sebaik mungkin, pemuda Inggris, Chris, tak juga memiliki akhlak mulia. Dia sering menenggak minuman keras (miras) bersama teman-teman. Hal itu pun ditunjang oleh lingkungannya sangat buruk. Sebab, banyak orang sekitarnya mudah berputus asa menghadapi permasalahan hidup. Sebagian menempuh jalan tragis yang dianggap menyelesaikan hidup: bunuh diri.

Beruntung, saat Chris mulai bekerja di Broadway, Bradford, sebagai petugas keamanan, pemuda bertubuh besar ini kemudian bertemu dengan seorang pria Nigeria bernama Bashir. Sebelumnya, dia berpikir bahwa semua temannya adalah orang yang keras. Dia tidak ingin teman Muslimnya juga bersifat demikian.

Chris bekerja bersama Bashir selama beberapa bulan. Dia banyak berbicara mengenai Islam dan bahkan mengundangnya makan bersama. Lambat laun Chris menyadari bahwa Bashir adalah teman dekat yang menuntunnya kepada Islam. Darinyalah Chris mendapatkan banyak penjelasan dan pengetahuan Islam.

Namun, satu hal yang membuatnya khawatir, yaitu kembali mabuk-mabukan. Chris selalu berusaha meninggalkan kebiasaan buruk itu. Dia bersyukur bertemu dengan Bashir yang mendukungnya untuk meninggalkan miras.

Bashir tak hanya menemani saat pertama kali berikrar memeluk Islam. Dia tak pernah meninggalkannya begitu saja. Hingga kini, Bashir masih menelepon dan memberi dukungannya untuk tetap berkomitmen menjalani ajaran Islam.

Baca Juga: Sirah Nabi Mengubah Kehidupan Pemuda Ini....

"Ketika bersyahadat, saya memiliki keraguan, dan semua orang akan memiliki keraguan, tetapi sekali Anda menemukan cinta untuk Tuhan dan Anda menemukan cinta untuk Nabi Muhammad (SAW) banyak hal berubah dalam hidup. Sebuah lampu menyala dalam kegelapan, Anda tahu. Anda harus masuk, dan Anda harus konsisten dan komitmen untuk memeluk Islam sepenuh hati," kata dia.

Jika menginginkan sesuatu maka harus bekerja keras. Dalam beristiqamah, dia telah bekerja sangat keras tahun lalu dan sekarang dia melihat manfaatnya. "Anda tahu, ketika saya berdoa, saya merasakannya. Jadi, hal ini juga membuat saya bangga pada diri sendiri, dan itu membawa rasa bahagia kepada saya. Itu membuka pintu lain, seperti ayah saya lebih mengerti tentang Islam sekarang,"ujar dia.

Ayahnya kini tahu bukan hanya dari apa yang dia dengar,tapi mempelajarinya langsung. Pilihannya saat ini adalah yang terbaik untuk dirinya. Chris menyarankan, untuk selalu percaya kepada hati nurani. Karena di dalam hati ada kebahagiaan dan kedamaian.

Janganlah merasa takut untuk berhijrah, karena di luar sana akan ada orang yang membantu dan mendukung. Jika ingin mempelajari Islam bicaralah dengan saudara Muslim, karena mereka tahu apa yang setiap orang inginkan dalam mempelajari Islam.

sumber : Aboutislam.net
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement